Minggu, 29 Maret 2009

idola cilik: kontes nyanyi, bukan kontes kisah sedih dan belas kasihan???

Kecewa...itu kata pertama yang pantas disematkan di hati para patton lovers and patton banget, sebutan untuk para penggemar Patton idola cilik 2. tak terkecuali dengan para juri. Semuanya merasa kecewa atas keputusan masyarakat indonesia yang lebih memilih Debo ketimbang Patton. Bagaimana tidak penampilan Patton yang luar biasa pada grand final langsung membuat juri berkomentar frontal. Om Duta, Mama Ira, Kak Winda, dan Om Dave sepakat kalau Patton pantas menjadi juara idola cilik 2. sementara komentar untuk debo hanya biasa-biasa saja, sekedar pemanis biar debo tetap semangat meski dengan suara yang pas-pasan. Menurut aku sendiri sih, memang Patton lah juara sejatinya. Debo hanyalah juara belas kasihan. Sorry buat para pendukungnya debo!!!.

Coba buka mata kita lebar-lebar, lihat penampilan keduanya di ajang pentas idola cilik sampai grand final. Masih segar di ingatan kita, pada grand final kemarin saat debo duet dengan nineball, kentara gak enak banget. Suara Ray (vokalis nineball) larinya ke tanjong priok, eh malah suara debo gak ikutan, lebih parah lagi suaranya malah lari jualan bakso di rumahnya. Bukan, bukan suara 2 ataupun suara 3. kalau suara 2 dan suara 3 itu mah makanan empuknya Patton. Lihat kan saat patton duet dengan Tompi saat itu?. Sampai-sampai Om Duta tak dapat berkomentar lagi, saking luar biasanya Patton. Padahal selama ini Om Duta adalah juri yang paling sering merasa tidak puas dengan penampilan Patton, selalu saja ada yang kurang di mata Om Duta.

Tengok lagi saat mereka tampil di empat besar. Konsepnya saat itu adalah DUET. Jadi setiap peserta (Patton, Debo, Rahmi dan Obiet) kebagian duet masing-masing. Setiap debo duet dengan ketiga peserta yang lain, terlihat betapa dominannya pasangan duetnya. Debo kian tenggelam dalam duet semacam itu. Dan prediksi kita saat itu kalau debolah yang bakal tinggal kelas. Eh hasilnya malah obiet yang tinggal kelas. Lain lagi saat duetnya patton, yang mendapat sanjungan dari para juri. Patton paling luar biasa ketika tampil duet. Sampai-sampai para juri melakukan standing applaus ketika patton tampil duet bersama Angel (Runner Up Idola cilik 1) membawakan lagu DEALOVA (ciptaan Opick) dan SIO MAMA (lagu daerah Ambon, ciptaan Melky Goeslaw).

Aduh RCTI...ini ajang kontes nyanyi atau kontes belas kasihan. Kedepannya jangan terlalu ditonjolkan lah kisah-kisah sedih para pesertanya. Biar lebih fair pertarungannya. Dari situ para penonton akan buta tentang latar belakang keluarga setiap peserta. Jadi yang dinilai itu betul-betul pure performance nya. Lagi-lagi aku kecewa. Kecewa banget. Dulu waktu idola cilik 1, jagoanku juara 2, meski penampilannya diatas panggung berada di atas angin.

Salut buat Patton, meski finish sebagai runner up, dia tetap menerimanya dengan lapang dada. Tak ada setes air matapun yang jatuh ke pipinya. Bagiku itulah cara seorang juara sejati menghadapi setiap pertarungan, dimana dalam pertarungan itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Hal ini juga sebagai pembelajaran buat Patton untuk tampil dalam olimpiade nyanyi di Turki tahun depan. Gak apalah, gak berhasil mencapi juara di idola cilik. Tapi bagi para pendukung Patton stop kecewa, karena Pattonlah yang wakili Indonesia dalam olimpiade nyanyi di Turki tahun depan. Jadi sudah jelas bagi kita siapakah yang lebih berkualitas?.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar